Minggu, 20 September 2015

Dibalik Kata OTW


Siang yang cukup panas untuk menyantap teh anget yang baru aja diseduh. Ambil es dan cemplungin “tung” begitulah kira-kira bunyinya. Jadilah es teh manis. Lebih cocok untuk disantap di bawah terik matahari :D

Kamu pernah mendengar kata otewe? Atau mungkin pernah membacanya? Entah di social media atau pesan yang kau terima dari seseorang. Atau bahkan pernah menulisnya sendiri? Ya pastinya pernah lah. Bagi yang tidak barangkali kamu belum mengikuti trend kata kata gaul masa kini *peace :p
Sebelum berbicara lebih jauh dibalik kata OTW, ada sebuah kisah yang barangkali bisa kamu baca. Gak maksa kok :P

Suatu hari, sebut saja hari Minggu. Marni dan Mirna berniat untuk mengunjungi salah satu tempat bersama, sebut saja Blok S. Entah apa yang akan mereka lakukan, yang pasti telah disepakati jam pertemuan berlangsung pukul 09.00 WIB di Blok M.
Marni yang mengaku jarak rumahnya sedikit lebih jauh memutuskan untuk berangkat 1 menit lebih awal. Ia tak ingin membuat temannya menunggu lama. Namun sesampainya di Blok M, tak ada satu orang pun disana. Sebuah pesan singkat ia kirimkan ke Mirna,

“udah jam 9. Kamu dimana? Aku udah di Blok M sekarang”

Selang 1 menit 49 detik sejak pesan dikirim, sebuah pesan baru nyangkut di hape Marni,

“iya. Aku OTW. Bentar ya J

Marni pun sabar menanti. Hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk Mirna sampai di lokasi. Apalagi ia tau, Mirna gak pernah melaju dengan kecepatan dibawah 60km/jam. Menit pertama, kedua, hingga kelima ia masih santai. Memasuki menit keenam Marni berusaha berfikir positif. ‘Ah mungkin macet. Atau ada tilangan. Atau mungkin kecepatannya sedikit berkurang’, pikir Marni. Tapi hingga 20 menit berlalu, Mirna tak kunjung datang. Marni mulai cemas. “lama banget sih”, gerutunya.

“Kamu dimana?” lagi-lagi Marni terpaksa menggunakan gratisan smsnya untuk menanyakan lokasi Mirna berada.

“mau OTW!”
“Baru selesai mandi,” *nah lo???


Pernah ngalamin hal begitu? Kalo aku sering. *OkeGakAdaYangNanya :p

Kata OTW atau kependekan dari On The Way mulai populer didunia manusia sejak beberapa tahun silam. Belum terlalu lama sih, tapi cukup membuat berbagai kalangan berbondong bondong memakai kata tersebut. Dan sejak kemunculannya, banyak sekali orang yang menyambutnya. Dan karna terlalu banyak orang itulah, artinya sering diSALAH KAPRAHkan.

OTW Seharusnya, kenapa seharusnya? Karna yang terjadi sering bertolak belakang. Seharusnya itu berarti kalo orang yang mengatakan OTW tersebut sedang berada dalam perjalanan. DI JALAN! Tapiiiiii.. yang sering terjadi tidak demikian. Mereka memakai kata OTW sebagai pembelaan diri. Mungkin takut dibilang lola, lelet, atau kesed. Jadilah OTW sebagai ungkapan bahwa ‘ini loh aku dah siap’. Padahal??? BARU SIAP SIAP. Boro-boro manasin kendaraan. Mandi aja belom bro. Atau jangan-jangan lupa kalo ada janji. Hadehh... prihatin sekali :/

Itulah kenapa orang Indonesia sering dibilang Jam Karet. Iya karena sering mengSALAH KAPRAHkan kata! Emang gak kasian sama temen kamu yang udah nunggu lama-lama sampe kakinya Karaten. Lumutan! Tega sekali! Sama aja ngasih harapan palsu. Kalo kata galauers sih PHP.

Ada baiknya ya, kalo emang gak sanggup buat bikin janji jam segitu. Diatur ulang lagi deh jadwalnya. Jangan sampai temenmu ngejudge buruk ke kamu. Walaupun temen kamu orang yang disiplin dan always on time, tapi lama-lama juga bisa disontime. Alasannya? Tentu saja males nungguin kamu kelamaan. Padahal sebenarnya udah siap, Cuma pengen kamu ngrasain aja gimana rasanya nunggu orang sampe lumuten.

Es teh udah abis. Saatnya mengakhiri tulisan yang entah bisa dimengerti atau tidak. Mungkin intinya, jangan SALAH KAPRAHkan kata! Pahami dulu artinya. Baru dipraktekkin. Jangan dipraktekin dulu trus gak gak paham-paham. Okke! :D

#SelamatSiang
By : bye fever :p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar