Siang yang cukup panas untuk menyantap teh anget yang baru
aja diseduh. Ambil es dan cemplungin “tung”
begitulah kira-kira bunyinya. Jadilah es teh manis. Lebih cocok untuk disantap
di bawah terik matahari :D
Kamu pernah mendengar kata otewe?
Atau mungkin pernah membacanya? Entah di social media atau pesan yang kau
terima dari seseorang. Atau bahkan pernah menulisnya sendiri? Ya pastinya
pernah lah. Bagi yang tidak barangkali kamu belum mengikuti trend kata kata gaul masa kini *peace :p
Sebelum berbicara lebih jauh dibalik kata OTW, ada sebuah
kisah yang barangkali bisa kamu baca. Gak maksa kok :P
Suatu hari, sebut saja hari Minggu. Marni dan Mirna berniat untuk
mengunjungi salah satu tempat bersama, sebut saja Blok S. Entah apa yang akan mereka lakukan, yang pasti telah
disepakati jam pertemuan berlangsung pukul 09.00
WIB di Blok M.
Marni yang mengaku jarak rumahnya sedikit lebih jauh
memutuskan untuk berangkat 1 menit lebih awal. Ia tak ingin membuat temannya
menunggu lama. Namun sesampainya di Blok M, tak ada satu orang pun disana. Sebuah
pesan singkat ia kirimkan ke Mirna,
“udah jam 9. Kamu
dimana? Aku udah di Blok M sekarang”
Selang 1 menit 49 detik sejak pesan dikirim, sebuah pesan
baru nyangkut di hape Marni,
“iya. Aku OTW.
Bentar ya J”
Marni pun sabar menanti. Hanya butuh waktu sekitar 5 menit
untuk Mirna sampai di lokasi. Apalagi ia tau, Mirna gak pernah melaju dengan
kecepatan dibawah 60km/jam. Menit pertama, kedua, hingga kelima ia masih
santai. Memasuki menit keenam Marni berusaha berfikir positif. ‘Ah mungkin macet. Atau ada tilangan. Atau
mungkin kecepatannya sedikit berkurang’, pikir Marni. Tapi hingga 20 menit
berlalu, Mirna tak kunjung datang. Marni mulai cemas. “lama banget sih”, gerutunya.
“Kamu dimana?” lagi-lagi Marni terpaksa menggunakan gratisan smsnya untuk
menanyakan lokasi Mirna berada.
“mau OTW!”
“Baru selesai mandi,” *nah lo???
Pernah ngalamin hal begitu? Kalo aku sering.
*OkeGakAdaYangNanya :p
Kata OTW atau kependekan dari On The Way mulai populer didunia
manusia sejak beberapa tahun silam. Belum terlalu lama sih, tapi cukup membuat
berbagai kalangan berbondong bondong memakai kata tersebut. Dan sejak
kemunculannya, banyak sekali orang yang menyambutnya. Dan karna terlalu banyak
orang itulah, artinya sering diSALAH KAPRAHkan.
OTW Seharusnya, kenapa seharusnya? Karna yang terjadi sering
bertolak belakang. Seharusnya itu berarti kalo orang yang mengatakan OTW
tersebut sedang berada dalam perjalanan. DI
JALAN! Tapiiiiii.. yang sering terjadi tidak demikian. Mereka memakai kata
OTW sebagai pembelaan diri. Mungkin takut dibilang lola, lelet, atau kesed. Jadilah OTW sebagai ungkapan bahwa ‘ini loh aku dah siap’. Padahal??? BARU SIAP SIAP.
Boro-boro manasin kendaraan. Mandi aja belom bro. Atau jangan-jangan lupa kalo
ada janji. Hadehh... prihatin sekali :/
Itulah kenapa orang Indonesia sering dibilang Jam Karet. Iya karena sering mengSALAH KAPRAHkan
kata! Emang gak kasian sama temen kamu yang udah nunggu lama-lama sampe kakinya
Karaten. Lumutan! Tega sekali! Sama aja ngasih harapan palsu.
Kalo kata galauers sih PHP.
Ada baiknya ya, kalo emang gak sanggup buat bikin janji jam
segitu. Diatur ulang lagi deh jadwalnya. Jangan sampai temenmu ngejudge buruk
ke kamu. Walaupun temen kamu orang yang disiplin dan always on time, tapi lama-lama juga
bisa disontime.
Alasannya? Tentu saja males nungguin kamu kelamaan. Padahal sebenarnya udah
siap, Cuma pengen kamu ngrasain aja gimana rasanya nunggu orang sampe lumuten.
Es teh udah abis. Saatnya mengakhiri tulisan yang entah bisa
dimengerti atau tidak. Mungkin intinya, jangan SALAH KAPRAHkan kata! Pahami dulu
artinya. Baru dipraktekkin. Jangan dipraktekin dulu trus gak gak paham-paham.
Okke! :D
#SelamatSiang
By : bye fever :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar