Apa yang ada dihadapan kita dan apa
yang ada dibelakang kita hanyalah hal-hal kecil bila dibandingkan dengan apa
yang ada dalam diri kita.
Beberapa waktu lalu, aku sudah posting tentang “Quantum Writing bab 1”.
Dan ini kelanjutannya.
Quantum
Writing
“Cara Cepat nan Bermanfaat
untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis”
Editor : Hernowo
Bab 2 : Perjalanan
Menjelajah Diri
“Berlatih menulis dengan membuat pertanyaan dimaksudkan
untuk merangsang diri kita untuk memunculkan keinginan agar kita terus didorong
untuk mengetahui diri kita sendiri dan ada kemungkinan kita dapat menemukan ‘mata
air’ diri kita yang jernih”
Di dalam bab ini kita diajak untuk lebih mengenali diri kita sendiri.
Kita diharapkan dapat mengetahu lebih jauh mengenai diri kita. Tidak dengan
cara-cara aneh yang memusingkan kepala. Tapi cukup dengan membuat pertanyaan
tentang kita. Menulisnya. Dan renungkan yya :D kali aja ada sebuah potensi yang
tidak kita sadari selama ini :D
Kita memang hanya ingin menjelajah lewat
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada diri sendiri. Mungkin pada
saat mempertanyakannya kepada diri kita sendiri, kita tidak
harus menjawabnya. Kita biarkan saja pertanyaan itu hidup sendiri. Asal kemudian pertanyaan-pertanyaan itu
kita TULIS, tentu pertanyaan itu TIDAK HILANG. Mereka akan tumbuh seiring dengan
pertumbuhan seluruh fisik dan nonfisik kita terutama berkaitan dengna wawasan
kita. Mungkin kita baru dapat menjawab
pertanyaan tersebut ketika pertanyaan itu BERUSIA
PULUHAN TAHUN.
Nah! Terkadang menulis tidak semudah yang dipirkan. Apalagi untuk
memulainya? Terasa begitu sangat sulit :p. Mungkin dibawah ini beberapa kendala
yang dapat membuat kita mengurungkan niat kita untuk menulis.
#Kendala Internal (dalam diri) tentang Menulis :
1.
Ketika ada keinginan menulis, jadi malas menulis
lantaran tidak percaya diri
2.
Sudah mengungkapkan banyak hal dan tulisannya
sudah mewujud, namun ragu apa yang ditulis
3.
Telah merasakan bahwa di dalam diri terdapat
sejumlah gagasan yang brilian, namun saat berada di depan keyboard komputer,
jari jari kita tidak mampu mengeluarkan sepotong katapun
4. Ketika
judul sudah dibuat, gagasan sudah terumuskan dengan baik, namun saat ingin
memperpanjang gagasan menjadi beberapa lembar malah kerepotan sekali mengeluarkannya
lewat kata-kata
Tepat! Semua hal diatas pasti hapir semua orang mengalaminya. Memulai
emang susah, namun ketika kita sudah memulainya akan sangat sulit untuk
berhenti. Betul??? Hal yang paling berkendala bagiku adalah poin nomer 3,
ketika di dalam pikiran telah berkecamuk berbagai macam kata. Namun, begitu
menghadap pena atau keyboard semua seolah membisu. Lumpuh. Tak dapat bergerak.
“Jangan mengharapkan kemudahan, namun
berharaplah untuk menjadi lebih baik” Jim Rohn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar