Sabtu, 04 Juli 2015

Book Review : Quantum writing II


 Apa yang ada dihadapan kita dan apa yang ada dibelakang kita hanyalah hal-hal kecil bila dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita.

Beberapa waktu lalu, aku sudah posting tentang “Quantum Writing bab 1”. Dan ini kelanjutannya.

Quantum Writing
“Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis”
Editor : Hernowo

Bab 2 : Perjalanan Menjelajah Diri

“Berlatih menulis dengan membuat pertanyaan dimaksudkan untuk merangsang diri kita untuk memunculkan keinginan agar kita terus didorong untuk mengetahui diri kita sendiri dan ada kemungkinan kita dapat menemukan ‘mata air’ diri kita yang jernih”

Di dalam bab ini kita diajak untuk lebih mengenali diri kita sendiri. Kita diharapkan dapat mengetahu lebih jauh mengenai diri kita. Tidak dengan cara-cara aneh yang memusingkan kepala. Tapi cukup dengan membuat pertanyaan tentang kita. Menulisnya. Dan renungkan yya :D kali aja ada sebuah potensi yang tidak kita sadari selama ini :D


Kita memang hanya ingin menjelajah lewat pertanyaan-pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada diri sendiri. Mungkin pada saat mempertanyakannya kepada diri kita sendiri, kita tidak harus menjawabnya. Kita biarkan saja pertanyaan itu hidup sendiri. Asal kemudian pertanyaan-pertanyaan itu kita TULIS, tentu pertanyaan itu TIDAK HILANG. Mereka akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan seluruh fisik dan nonfisik kita terutama berkaitan dengna wawasan kita. Mungkin kita baru dapat menjawab pertanyaan tersebut ketika pertanyaan itu BERUSIA PULUHAN TAHUN. 

Nah! Terkadang menulis tidak semudah yang dipirkan. Apalagi untuk memulainya? Terasa begitu sangat sulit :p. Mungkin dibawah ini beberapa kendala yang dapat membuat kita mengurungkan niat kita untuk menulis.

#Kendala Internal (dalam diri) tentang Menulis :
1.         Ketika ada keinginan menulis, jadi malas menulis lantaran tidak percaya diri
2.       Sudah mengungkapkan banyak hal dan tulisannya sudah mewujud, namun ragu apa yang ditulis
3.       Telah merasakan bahwa di dalam diri terdapat sejumlah gagasan yang brilian, namun saat berada di depan keyboard komputer, jari jari kita tidak mampu mengeluarkan sepotong katapun
4.       Ketika judul sudah dibuat, gagasan sudah terumuskan dengan baik, namun saat ingin memperpanjang gagasan menjadi beberapa lembar malah kerepotan sekali mengeluarkannya lewat kata-kata

Tepat! Semua hal diatas pasti hapir semua orang mengalaminya. Memulai emang susah, namun ketika kita sudah memulainya akan sangat sulit untuk berhenti. Betul??? Hal yang paling berkendala bagiku adalah poin nomer 3, ketika di dalam pikiran telah berkecamuk berbagai macam kata. Namun, begitu menghadap pena atau keyboard semua seolah membisu. Lumpuh. Tak dapat bergerak.


“Jangan mengharapkan kemudahan, namun berharaplah untuk menjadi lebih baik” Jim Rohn 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar