Sebelumnya aku
mau ngucapin terimakasih buat Stiletto Book yang udah ngasih kesempatan buat
dapatin buku ini secara Cuma-Cuma. Thanks juga buat salah satu blog yang udah
menangin aku dalam kuis blogtournya hingga aku dapat buku ini. maav lupa
namanaya :v. Sebenernya ni buku udah ada
di tanganku lamaaa.. dan udah kulahap habis semua beberapa waktu yang lalu. Tapi
maav karna baru sempet bikin review sebagai feedback dariku. Habisnya disibukkan
dengan UAS sih.. hhehe ;D #banyak alesan.
****
“L-a-r-a ? tolong aku?!”
Tampilan layar komputer memunculkan sosok
perempuan yang berwajah putih pucat. Rambut panjang kusut masai menutupi
sebagian wajahnya yang semakin mendekat, hingga akhirnya tampak sepasng mata
yang terus menatao dengan sorot dingin dan hampa. Lara menjerit sekencang
kencangnya dan menutup komputernya dengan sekali empasan.
***
Namaku Larashinta. Panggil aku Lara.
Aku benar-benar tak mampu lagi menyangkal
perasaan aneh yang semakin berat menggelayuti hati dan pikiran. Aku merasa seperti
mengambang dan tidak berada di dalam kehidupanku. Aku bahkan tidak bisa
mengingat jadwal kuliah dan tugas-tugasku. Aku benar-benar terasing, seolah
hidup sendirian di dunia ini. aku tidak bisa bertemu dengan sahabat dan
teman-temanku, aku juga tidak bisa mengobrol santai dengan Mbak Saras, kakakku.
Situasi ini membuatku frustasi. Rasanya bagaikan
berjalan di atas bumi yang kehilangan daya gravitasi. Segala usaha yang aku
lakukan untuk menjejakkan aki di atas darata terasa sia-sia. Apa yang
sebenarnya terjadi padaku?
***
"Lara" A Dark Story of A Woman
Novel
‘Lara’ ini merupakan novel dengan genre misteri. Namun bukan horor yang
cenderung menampakkan perilaku hantu-hantu ghaib. Lara ini menceritakan tentang
‘dark story’ atau cerita yang penuh dengan teka-teki seorang wanita.
Diawali
dengan tokoh Lara yang entah mengapa ia sudah terbaring lemah di sebuah kamar
rumah sakit. Kebingngan merajai seluruh hati dan pikirannya. Mengapa aku bisa
berada disini? Hingga akhirnya ia mencoba mencai jalan keluar
melewati sebuah lorong gelap yang aneh dan ia menemukan sebuah bungkusan berisi
pakaian dan barang-barangnya. Namun lagi-lagi ia dibingungkan karna secara
tiva-tiba ia sudah berada di ruang tengah rumahnya sendiri tepat jam 03.00
Ada jiwa-jiwa manusia yang berkeliaran di
dunia ini, meninggalkan badannya seperti empty vessel, hanya sebuah kapal
kosong.
Kejadian-kejadian
aneh secara bertubi-tubi menghampiri lara. Ia merasa begitu asing dengan
keadaan di sekitarnya. Mbak Saras yang biasanya begitu harmonis dan paling
mengerti keadaannya, berubah menjadi seseorang yang begitu asing dengannya. Tak
sepatah katapun keluar dari bibirnya untuk adik kesayangannya itu tatkala mereka
bertemu. Yang ada hanyalah tatapan kosong penuh arti. Begitupun dengan Mbok Yam
yang telah setia mengabdi pada keluarganya selama bertahun-tahun, terasa begitu
dingin dan aneh. Lara begitu sulit berbicara dengan mereka, bahkan sekedar
menyapa. Begitupun dengan sang ibu...
Semenjak
kepergian sang ayah, keluarga yang dulunya begitu harmonis dan menyenangkan,
secara drastis berubah total. Kosong tanpa gradasi. Seperti putih yang berubah
jadi hitam. Sang ibu yang sangat terpukul akan kepergiaannya menjadi begitu
depresi. Ia selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja. Tak ada kesempatan
untuk berbicara dengannya. Hanya pesan-pesan yang tertempel di pintu kulkas dan
pesan singkat lewat Mbok Yam yang menjadi alat komunikasi antara ibu dan kedua
anaknya.
Sungguh aneh, bahlan aku merasa iri terhadap
diriku sendiri di masa kecil. Mengapa ia bisa begitu bahagia dan ceria
sedangkan diriku di masa kini negitu muram dan selalu diliputi kesedihan?
Hari-hari
Lara terasa semakin aneh. Secara mengejutkan ia selalu terbangun dari mimpi
yang beitu aneh. Terasa mengerikan dan menyakitkan. Mimpi buruk yang memberikan
kesedihan dan menviptakan rasa pedih luar biasa tepat di pukul 03:00. Sepertinya
ada peristiwa terjadi di waktu itu, namun ia tak dapat megingatnya sama sekali.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi pada Lara?
Mengapa bumi begitu lamban berputar?
Mengapa bumi ini seperti tak sudi untuk
kupijak?
***
Kata-kata
yang dirangkai oleh Sybill Affiat sangat bagus. Ia mampu menarik pembaca untuk
masuk kedalam isi ceritanya. Ikut merasakan kegelisahan seorang gadis “Lara”.
Alur yang kebanyakan flashback mampu menjawab pertanyaan-pertanyan yang muncul
di benakku. Ia sangat mahir dalam mengeluarka satu persatu jawaban yang mungkin
keluar dari pembaca secara perlahan. Hingga di akhir cerita, segala pertanyaan
yang kulontarkan terjawab dengan sempurna.
Novel
ini adalah novel misteri pertama yang aku baca sampai tuntas. Yeeaayyy :D
selama ini aku lebih tertarik dengan novel romantis :p dan sangat menghindari
hal-hal yang berhubungan dengan mistis. Namun ketika aku mendapatkan buku ini,
seolah-olah aku tak ingin berhenti membaca. Ceritanya sangat membuatku
penasaran untuk mengetahui akhir dari novel ini. dan tidak seperti yang
kubayangkan sebelumnya. Tak ada kuntilanak yang tiba-tiba muncul atau pocong
yang asik melompat-lompat di dalam buku ini. Yang ada hanyalah kegelisahan akan
kehidupan ‘Lara’ yang penuh kegelapan.
Ookkkaayy...
sekian review saya. Jadi ingin baca buku misteri lagi.. hhahayy.. tapi tidak
horor yye :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar