Senin, 13 Juli 2015

Book Review : "Lara" A Dark Story of A Woman by Sybill Affiat


Sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih buat Stiletto Book yang udah ngasih kesempatan buat dapatin buku ini secara Cuma-Cuma. Thanks juga buat salah satu blog yang udah menangin aku dalam kuis blogtournya hingga aku dapat buku ini. maav lupa namanaya :v.  Sebenernya ni buku udah ada di tanganku lamaaa.. dan udah kulahap habis semua beberapa waktu yang lalu. Tapi maav karna baru sempet bikin review sebagai feedback dariku. Habisnya disibukkan dengan UAS sih.. hhehe ;D #banyak alesan.



****

“L-a-r-a ? tolong aku?!”
Tampilan layar komputer memunculkan sosok perempuan yang berwajah putih pucat. Rambut panjang kusut masai menutupi sebagian wajahnya yang semakin mendekat, hingga akhirnya tampak sepasng mata yang terus menatao dengan sorot dingin dan hampa. Lara menjerit sekencang kencangnya dan menutup komputernya dengan sekali empasan.

***

Namaku Larashinta. Panggil aku Lara.

Aku benar-benar tak mampu lagi menyangkal perasaan aneh yang semakin berat menggelayuti hati dan pikiran. Aku merasa seperti mengambang dan tidak berada di dalam kehidupanku. Aku bahkan tidak bisa mengingat jadwal kuliah dan tugas-tugasku. Aku benar-benar terasing, seolah hidup sendirian di dunia ini. aku tidak bisa bertemu dengan sahabat dan teman-temanku, aku juga tidak bisa mengobrol santai dengan Mbak Saras, kakakku.



Situasi ini membuatku frustasi. Rasanya bagaikan berjalan di atas bumi yang kehilangan daya gravitasi. Segala usaha yang aku lakukan untuk menjejakkan aki di atas darata terasa sia-sia. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?

***

"Lara" A Dark Story of A Woman


Novel ‘Lara’ ini merupakan novel dengan genre misteri. Namun bukan horor yang cenderung menampakkan perilaku hantu-hantu ghaib. Lara ini menceritakan tentang ‘dark story’ atau cerita yang penuh dengan teka-teki seorang wanita.

Diawali dengan tokoh Lara yang entah mengapa ia sudah terbaring lemah di sebuah kamar rumah sakit. Kebingngan merajai seluruh hati dan pikirannya.  Mengapa aku bisa berada disini? Hingga akhirnya ia mencoba mencai jalan keluar melewati sebuah lorong gelap yang aneh dan ia menemukan sebuah bungkusan berisi pakaian dan barang-barangnya. Namun lagi-lagi ia dibingungkan karna secara tiva-tiba ia sudah berada di ruang tengah rumahnya sendiri tepat jam 03.00

Ada jiwa-jiwa manusia yang berkeliaran di dunia ini, meninggalkan badannya seperti empty vessel, hanya sebuah kapal kosong.

Kejadian-kejadian aneh secara bertubi-tubi menghampiri lara. Ia merasa begitu asing dengan keadaan di sekitarnya. Mbak Saras yang biasanya begitu harmonis dan paling mengerti keadaannya, berubah menjadi seseorang yang begitu asing dengannya. Tak sepatah katapun keluar dari bibirnya untuk adik kesayangannya itu tatkala mereka bertemu. Yang ada hanyalah tatapan kosong penuh arti. Begitupun dengan Mbok Yam yang telah setia mengabdi pada keluarganya selama bertahun-tahun, terasa begitu dingin dan aneh. Lara begitu sulit berbicara dengan mereka, bahkan sekedar menyapa. Begitupun dengan sang ibu...

Semenjak kepergian sang ayah, keluarga yang dulunya begitu harmonis dan menyenangkan, secara drastis berubah total. Kosong tanpa gradasi. Seperti putih yang berubah jadi hitam. Sang ibu yang sangat terpukul akan kepergiaannya menjadi begitu depresi. Ia selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja. Tak ada kesempatan untuk berbicara dengannya. Hanya pesan-pesan yang tertempel di pintu kulkas dan pesan singkat lewat Mbok Yam yang menjadi alat komunikasi antara ibu dan kedua anaknya.

Sungguh aneh, bahlan aku merasa iri terhadap diriku sendiri di masa kecil. Mengapa ia bisa begitu bahagia dan ceria sedangkan diriku di masa kini negitu muram dan selalu diliputi kesedihan?

Hari-hari Lara terasa semakin aneh. Secara mengejutkan ia selalu terbangun dari mimpi yang beitu aneh. Terasa mengerikan dan menyakitkan. Mimpi buruk yang memberikan kesedihan dan menviptakan rasa pedih luar biasa tepat di pukul 03:00. Sepertinya ada peristiwa terjadi di waktu itu, namun ia tak dapat megingatnya sama sekali. Lantas apa yang sebenarnya terjadi pada Lara?

Mengapa bumi begitu lamban berputar?
Mengapa bumi ini seperti tak sudi untuk kupijak?

***

Kata-kata yang dirangkai oleh Sybill Affiat sangat bagus. Ia mampu menarik pembaca untuk masuk kedalam isi ceritanya. Ikut merasakan kegelisahan seorang gadis “Lara”. Alur yang kebanyakan flashback mampu menjawab pertanyaan-pertanyan yang muncul di benakku. Ia sangat mahir dalam mengeluarka satu persatu jawaban yang mungkin keluar dari pembaca secara perlahan. Hingga di akhir cerita, segala pertanyaan yang kulontarkan terjawab dengan sempurna.

Novel ini adalah novel misteri pertama yang aku baca sampai tuntas. Yeeaayyy :D selama ini aku lebih tertarik dengan novel romantis :p dan sangat menghindari hal-hal yang berhubungan dengan mistis. Namun ketika aku mendapatkan buku ini, seolah-olah aku tak ingin berhenti membaca. Ceritanya sangat membuatku penasaran untuk mengetahui akhir dari novel ini. dan tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Tak ada kuntilanak yang tiba-tiba muncul atau pocong yang asik melompat-lompat di dalam buku ini. Yang ada hanyalah kegelisahan akan kehidupan ‘Lara’ yang penuh kegelapan. 

Ookkkaayy... sekian review saya. Jadi ingin baca buku misteri lagi.. hhahayy.. tapi tidak horor yye :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar