Selasa, 23 Desember 2014

2 Jam Bersama LETTO Band :)

Just sharing ya guys!

Tepat di tanggal 22 Desember 2014, kampus STIE Putra Bangsa Kebumen mendatangkan sosok band yang cukup fenomenal di masanya. LETTO! Yup! Siapa yang gak tahu dengan band yang satu ini. Lagu-lagunya yang slow ini membuat siapa saja yang mendengarnya merasa tenang, adem ayem tentrem. Serta syairnya yang ces banget di hati. Tak salah banyak dari lagu-lagunya yang lolos menjadi soundtrack beberapa sinetron. Seingetku di film “cahaya” yang tayang di RCTI beberapa tahun silam dengan soundrack ‘Sebelum Cahaya’. Masih ada lagi sih, tapi aku lupa..hhehe J



Aku cukup suka sama lagu-lagunya yang slow-slow gitu. Sampe apal banget sama syairnya. Dulu! Ya dulu pas lagi tenar-tenarnya. Sekarang? Sudah mulai terganti dengan lagu slow lainnya. Perkembangan zaman#eeakkkk. Tapi dengan kedatangan LETTo di kampus tercinta ini mengingatkan aku sama itu semua. Mencoba membuka memori syair lama yang pernah tersimpan. Dan jujur jadi suka lagi dengerin lagunya J


Jujur yya.. ini baru pertama kalinya aku liat konser musik band yang udah dikenal banget di masyarakat. Dan baru ngerasain ternyata emang lebih asyik kalo dengerin + nonton langsung. Sensasinya beda ketika Cuma bisa liat di tipi. Gak ngliat tampang orang yang nyanyi yang emang udah mulai berusia lanjut ini. Hihi.. tapi lebih kepada makna yang disampaikan dan merasakan setiap syair yang dilontarkan sang viokalis ini. Lebih menghayati J


Well! Kedatangan Letto kali ini tidak hanya untuk konser dengan hanya membawakan lagu-lagu andalannya. Tapi lebih ke arah edukasi. Ya Musik Edukasi. Aku ngliatnya seperti motivasi dan pengetahuan baru. Permainan ringan yang terlihat ‘gampang’ namun gak bisa meremehkan dan misteri nyamuk mati yang menggunakan analisa tinggi ini adalah cara Letto memberikan edukasi pada mahasiswa yang masih seumur jagung ini. Misteri nyamuk mati??? Aku sebut misteri karna sampai saat ini aku belum berhasil memecahkan taktiknya.. hhihii J


Tapi meskipun tak bisa memecahkan misteri tersebut, bukan berarti tak bisa mengambil pelajaran penting dari motivasi sang vokalis kan???
Seperti ini >>>>>

Tidak usah menunggu inspirasi!
Sebenernya inspirasi itu ada di sekitar kita. Gak usah muluk-muluk cari kata-kata untuk membuat sebuah puisi yang bermakna. Apa yang ada disekitar kita bisa kok dijadikan sumber kata-kata yang indah. Tinggal bagaimana kamu mengubah kata tersebut menjadi gaya bahasa yang menentramkan jiwa.

3 Tahapan penting dalam edukasi :
  1. Menyerap >> serap apa saja yang didapatkan. Entah itu dar kampus, sekolah, lapangan, taman bemain atau dimana saja kamu berada. Serap informasi dari berbagai sudut pandang. Tak hanya dari satu sisi. Pahami setiap kata yang terucap. Cari makna lain di kata yang terucap tersebut. Maka kamu akan dapat menyerap lebih banyak ilmu J
  2. Meledakkan >> sudah menyerap banyak ilmu kan? Saatnya mengespresikan apa yang telah kamu dapat. Ledakkan sesukamu. Tak peduli itu tepat atau belum. Menarik atau tidak. Bahkan indah atau buruk. Ledakkan saja sesuka dan sebisamu. Keluarkan semua yang kamu dapatkan. Suka musik? Punya banyak informasi mengenai musik? Ayo buat syair sesukamu. Ubahlah menjadi beberapa genre. Tak hanya 1 namun 1001 kalo kamu mampu.
  1. Menata >> sudah menyerap kan? Sudah berhasil meledakkan semuanya juga? Kini saatnya menata. Menata semua yang sudah kamu ledakkan tadi. Sudah dibilang kan ledakkan sesukamu tak perlu memperhatikan aspek keindahan dan kebagusan. Nah disini saatnya kamu memilah itu semua. Menyimpan yang indah, menarik dan pastinya tepat! Buang yang buruk-buruk dan kurang pas. Dan perbaiki karyamu tadi hingga semua orang bisa merasakan hasil jerih ekspresimu J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar