Just sharing ya guys!
Tepat di tanggal 22
Desember 2014, kampus STIE Putra Bangsa Kebumen mendatangkan sosok band
yang cukup fenomenal di masanya. LETTO! Yup!
Siapa yang gak tahu dengan band yang satu ini. Lagu-lagunya yang slow ini
membuat siapa saja yang mendengarnya merasa tenang, adem ayem tentrem. Serta
syairnya yang ces banget di hati. Tak salah banyak dari lagu-lagunya yang lolos
menjadi soundtrack beberapa sinetron. Seingetku di film “cahaya” yang tayang di
RCTI beberapa tahun silam dengan soundrack ‘Sebelum Cahaya’. Masih ada lagi
sih, tapi aku lupa..hhehe J
Aku cukup suka sama
lagu-lagunya yang slow-slow gitu. Sampe apal banget sama syairnya. Dulu! Ya
dulu pas lagi tenar-tenarnya. Sekarang? Sudah mulai terganti dengan lagu slow
lainnya. Perkembangan zaman#eeakkkk. Tapi dengan kedatangan LETTo di kampus
tercinta ini mengingatkan aku sama itu semua. Mencoba membuka memori syair lama
yang pernah tersimpan. Dan jujur jadi suka lagi dengerin lagunya J
Jujur yya.. ini baru
pertama kalinya aku liat konser musik band yang udah dikenal banget di
masyarakat. Dan baru ngerasain ternyata emang lebih asyik kalo dengerin +
nonton langsung. Sensasinya beda ketika Cuma bisa liat di tipi. Gak ngliat
tampang orang yang nyanyi yang emang udah mulai berusia lanjut ini. Hihi.. tapi
lebih kepada makna yang disampaikan dan merasakan setiap syair yang dilontarkan
sang viokalis ini. Lebih menghayati J
Well! Kedatangan Letto
kali ini tidak hanya untuk konser dengan hanya membawakan lagu-lagu andalannya.
Tapi lebih ke arah edukasi. Ya Musik Edukasi. Aku
ngliatnya seperti motivasi dan pengetahuan baru. Permainan ringan yang terlihat
‘gampang’ namun gak bisa meremehkan dan misteri nyamuk mati yang menggunakan
analisa tinggi ini adalah cara Letto memberikan edukasi pada mahasiswa yang
masih seumur jagung ini. Misteri nyamuk mati??? Aku sebut misteri karna
sampai saat ini aku belum berhasil memecahkan taktiknya.. hhihii J
Tapi meskipun tak bisa
memecahkan misteri tersebut, bukan berarti tak bisa mengambil pelajaran penting
dari motivasi sang vokalis kan???
Seperti ini
>>>>>
Tidak usah menunggu inspirasi!
Sebenernya inspirasi
itu ada di sekitar kita. Gak usah muluk-muluk cari kata-kata untuk membuat
sebuah puisi yang bermakna. Apa yang ada disekitar kita bisa kok dijadikan sumber
kata-kata yang indah. Tinggal bagaimana kamu mengubah kata tersebut menjadi
gaya bahasa yang menentramkan jiwa.
3 Tahapan penting
dalam edukasi :
- Menyerap
>> serap apa saja yang didapatkan. Entah itu dar kampus, sekolah,
lapangan, taman bemain atau dimana saja kamu berada. Serap informasi dari
berbagai sudut pandang. Tak hanya dari satu sisi. Pahami setiap kata yang
terucap. Cari makna lain di kata yang terucap tersebut. Maka kamu akan
dapat menyerap lebih banyak ilmu J
- Meledakkan >> sudah menyerap banyak ilmu kan? Saatnya mengespresikan apa yang telah kamu dapat. Ledakkan sesukamu. Tak peduli itu tepat atau belum. Menarik atau tidak. Bahkan indah atau buruk. Ledakkan saja sesuka dan sebisamu. Keluarkan semua yang kamu dapatkan. Suka musik? Punya banyak informasi mengenai musik? Ayo buat syair sesukamu. Ubahlah menjadi beberapa genre. Tak hanya 1 namun 1001 kalo kamu mampu.
- Menata
>> sudah menyerap kan? Sudah berhasil meledakkan semuanya juga? Kini
saatnya menata. Menata semua yang sudah kamu ledakkan tadi. Sudah dibilang
kan ledakkan sesukamu tak perlu memperhatikan aspek keindahan dan
kebagusan. Nah disini saatnya kamu memilah itu semua. Menyimpan yang
indah, menarik dan pastinya tepat! Buang yang buruk-buruk dan kurang pas.
Dan perbaiki karyamu tadi hingga semua orang bisa merasakan hasil jerih
ekspresimu J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar