Senin, 05 Oktober 2015

Pesawat Kertas Terakhir


Bulan pernah menjadi saksi bisu dimana komitmen itu terucap.
Diantara ribuan bintang yang mencoba mengalahkan sinar sang rembulan. 
Ya meskipun ribuan, 
Namun mereka tak mampu mengalahkan sinar terang sang bulan yang berbentuk bulat sempurna itu.

Jarak pernah menjadi saksi dimana kesetiaan itu teruji. 
Disaat kanan dan kiri tak dapat menyatu. 
Disaat tangan dan kaki tak dapat bersua.
Jarak terlalu jauh untuk ditempuh. 
Waktu terlalu lama untuk ditaklukkan. 
Dan disitulah komitmen benar-benar diuji.

Lampu jalan tak luput dari perjalanan singkat itu.
Perjalanan yang begitu singkat,
Namun cukup memberikan beribu kesan.
Kesan yang begitu manis.
Kesan pahitpun turut menghiasi.

Dan ketika semua itu memang harus berakhir.
Ketika semua kesan yang ada hanyalah tinggal memori.
Memori yang dapat kuputar kapanpun ku mau
Memori yang dapat kusimpan
Juga kukubur rapat-rapat dalam sunyinya malam.

Kau yang pernah singgah
Kau juga yang telah musnah

Dalam sunyinya malam
Dalam dinginnya malam
Kukirim memo singkat untukmu
Lewat pesawat kertas..
Yang mungkin kan jadi yang terakhir kalinya
Pesawat kertas ke 101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar